Sabtu, 02 Maret 2019

Asal-usul perkusi





Yuk Kenalan Sama Musik Perkusi

Definisi dan sejarah perkusi

Apa itu perkusi ?
Pada umumnya, perkusi adalah sebuah instrumen dari getaran suara dan nada yang berasal dari suatu alat musik yang dimainkan secara dipukul.
Perkusi berasal dari istilah Latin percussio (memukul) dan percussus (kata benda yang berarti “pukulan”). Alat musik perkusi (disebut pula alat musik pukul atau tabuh) adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang membuat objek bergetar dengan suatu alat, tongkat (stick), maupun dengan tangan kosong.
Pada awalnya instrument perkusi hanya digunakan sebagai rhytme atau pelengkap dalam sebuah klimaks musik. Eksistensi perkusi telah ada sebelum instrument musik lain seperti gitar, piano, maka sebenarnya perkusi begitu akrab dengan kita. Seiring dengan pangsa pasar musik yang tak pernah berhenti untuk dieksplorasi perkusi menemukan ruang sendiri dan bukan untuk menjadi pelengkap. Perkusi merupakan ensamble instrument yang paling utama.
Sebenarnya tidak dikhususkan kepada alat musik saja, semua benda yang bila dipukul dan menghasilkan suara, itu bisa digolongkan kedalam perkusi.
Antropolog dan sejarawan umumnya berpendapat instrumen musik perkusi merupakan alat bantu bermain musik pertama yang pernah diciptakan, sementara suara manusia merupakan alat musik pertama yang digunakan manusia. Instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu, dan batang kayu sangat mungkin masuk sebagai generasi selanjutnya dalam evolusi musik.
Agan coba buktikan aja, pasti kalo agan nyari alat musik yang digunakan pada zaman sebelum masehi, pada saat peperangan, dsb. itu alat perkusi. Di film-film juga sering ada cuplikan pendeknya, kayak di film apocalyto SM, pokonya film-film yang menceritakan peradaban manusia 1000-2000 tahun yang lalu. Mereka memanfaatkan apa yang ada disekitar mereka untuk menghibur mereka dan (untuk yang sedang berperang) mempertahankan moral mereka; seperti menggunakan senjata dan peralatan mereka dengan cara dipukul, lalu berimprovisasi dengan memainkannya.
Dan seiring berkembangnya zaman, alat-alat musik ini pun ikut berkembang. Seperti yang tadinya hanya sebatang kayu yang dipukul, berkembang dengan cara dilubangi untuk menciptakan intonasi dan harmonisasi (contoh : gendang, rebana, dll.)
Pada tahun 1960 musik perkusi sudah mulai dikenal bangsa barat dengan menggunakan instrument yang seadanya. Kemudian pada tahun 1970 musik perkusi merambah negara kita. Pada waktu itu musik perkusi diperkenalkan oleh sekelompok seniman dari Akademi Seni Karawitan Indonesia ASKI.

Fungsi

Instrumen musik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring/ritmis, melainkan pula sebagai melodi dan memainkan harmoni.
Perkusi umum dianggap sebagai “tulang punggung”, atau “jantung” dari sebuah pertunjukan musik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan bersama instrumen bass. Pada musik jazz dan musik populer, bassis dan drummer seringkali dikelompokkan sebagai seksi ritmis. Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk penampilan sebuah orkestra penuh sejak zaman Hadyn dan Mozart menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun demikian, seringkali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meski tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya mengisi bagian-bagian tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan belas, jenis instrumen musik perkusi yang digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam musik. Barulah pada abad ke dua puluh instrumen musik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik.
Dalam setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan secara serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal saat kata “swing” diucapkan. Dalam kultural musik yang lebih populer, hampir tidak mungkin untuk menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.
Disebabkan ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tidak jarang ditemukan ensembel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali merupakan pertunjukan yang menarik.

Klasifikasi alat dan penjelasan singkatnya

Semua orang yang baca thread ini pasti pernah liat mengenai alat-alat perkusi. Ya minimal agan-agan tau kan alat musik tradisional kita seperti gendang, dog-dog, dll.? Atau ngga, yang suka dipake ibu-ibu ngaji; rebana, bedug, dll. Nah, itu adalah contoh alat perkusi dari negara kita dan setiap daerah sampai suatu negara pun memiliki alat perkusi tradisionalnya masing-masing sebagai ciri khas.
Singkat kata, seiring dengan perkembangan zaman, alat musik perkusi pun yang tadinya “sangat” sederhana turut berkembang menjadi alat-alat yang lebih kompleks lagi. Ada yang berintonasi, ada yang tidak. Ada yang satu permukaan (membrane), ada yang banyak. Ada yang simple, ada yang Ribet.
Yaudah nih ane jelasin aja deh klasifikasinya dengan singkat. Kebanyakan ahli dan pengamat musik, mengklasifikasi alat-alat musik perkusi berdasarkan cara suara yang dihasilkan (yang mirip-mirip, “cara” ya, bukan bunyinya), berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra (bernada, atau tidak bernada), berdasarkan pengetahuan umum (populer atau kurang populer), berdasarkan adat istiadat (tradisional atau umum), dan berdasarkan trend sekarang (pengalaman ane di bidang perkusi, yaitu ada dua : konvensional dan non konvensionan “recycled”/rebel).

Klasifikasi Musik Perkusi

Berdasarkan cara suara dihasilkan
Banyak literatur, termasuk dalam “Teaching Percussion” oleh Gary Cook dari Universitas Arizona, mulai meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan cara suara dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai metode yang paling dapat diterima secara keilmuan dan memudahkan untuk membuat model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada sejarah dan lingkungan sosial yang ada. Dari hasil observasi dan sejumlah eksperimen, penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode suara dihasilkan bisa dimasukkan pada salah satu dari lima kategori berikut:
Idiofoni
“Idiofoni menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen.” Contoh instrumen-instrumen yang termasuk dalam kategori idiofoni:
• Bel
• Bock-a-da-bock
• Celesta
• Chimes
• Simbal
• Hi-hat
• Marimba
• Singing bowls
• Slit drum
• Suspended Cymbal
• Triangle
• Vibraphone
• Wood block
• Xylophone
• Vibraslap
• Cabasa
• Güiro
Membranofoni
Kebanyakan instrumen perkusi yang dikenal sebagai “drum” termasuk dalam kategori membranofoni. “Membranofoni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul.”[1] Contoh instumen-instrumen yang termasuk dalam kategori membranofoni:
• Snare drum
• Tom-tom
• Drum bass
• Timpani
• Drum bongo
• Djembe
• Conga
Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra
Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan pada: instrumen perkusi bernada, dan instrumen perkusi tak bernada. Sebagai contoh, beberapa instrumen perkusi (seperti Marimba dan timpani) menghasilkan suara pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan melodi dan berfungsi menciptakan harmoni dalam permainan musik. Instrumen lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak bernada.
Instrumen musik perkusi bernada
Instrumen perkusi dalam kelompok ini kadang-kadang disebut sebagai “tuned”, “pitched” atau sederhananya “pit”.
Contoh instrumen perkusi bernada:
• Chimes
• Crotales
• Glass harp
• Glass harmonica
• Lira
• Marimba
• Steelpan
• hang drum
• Tubular bell
• Timpani
• Tuned Triangle
• Vibraphone
• Wind chimes
• Xylophone
• Xylo-marimba
• Tabla
Instrumen musik perkusi tak bernada
Instrumen yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan sebagai “non-pitched”, “unpitched”, atau “untuned”. Fenomena atas ini muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh instrumen memiliki frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah nada.
Contoh instrumen perkusi tak bernada:
• Anvil
• Drum bass
• Castanets
• Simbal
• Gong
• Snare drum
• Tom-tom
• Rainstick
Bedasarkan kelaziman menurut pengetahuan umum
Quote:Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari “pengetahuan umum”, terdapat beberapa instrumen yang digunakan oleh perkusionis dan komposer dalam permainan musik yang tidak dapat layak dimasukkan sebagai sebuah instrumen musik . Karenanya, untuk membedakan instrumen satu dengan lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar secara umum.
Contoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum, atau kaleng drum yang digunakan untuk menampung minyak sebagai instrumen musik, meski benda-benda tersebut cukup sering digunakan oleh komposer dan perkusionis dalam musik modern yang ada saat ini.
Beberapa jenis instrumen musik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah :
• Populer Drum kit
• Gong
• Tamborin
Kurang populer
• Sapu
• Pot bunga
• Botol galon
• Kaleng minuman
• Pipa besi
• Tas plastik
• Kereta belanja
• Roda sepeda
• Bebatuan
• Tong
Berdasarkan Adat istiadat/tradisi
Quote:Diskusi atas instrumen perkusi terkait dengan budaya asal atas instrumen tersebut merupakan hal yang tidak umum dilakukan karena cenderung akan membuat pemisahan divisi atara instrumen yang masuk dalam kategori “umum” atau “modern”, dengan instrumen tradisional yang memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat ataupun suku bangsa tertentu.
Instrumen perkusi tradisional
Beberapa jenis instrumen perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
• Berimbau
• bodhrán
• Bombo legüero
• Cajon
• Dhol
• Dholak
• Djembe
• Gamelan
• Kolintang
• Kpanlogo
• Lagerphone
• Latin percussion
• Marimbula
• Pogo cello
• Steelpan
• Thavil
• Urumee
• Udukai
• Mridangam
• Taiko
• Timbal
• Tonbak
Drum umum
Kategori berikut mencakup instrumen-instrumen yang populer dan luas digunakan di dunia:
• Drum kit, typically consisting of:
Drum bass
Snare drum
Floor tom
Tom-tom drums
Hi-Hat cymbals
Crash cymbal
• Instrumen musik perkusi marching band
• Instrumen musik perkusi orkestra
Berdasarkan Trend
Konvensional
Konvensional adalah alat-alat perkusi yang umum. Seperti pada drumband, marchingband, ataupun perkusi umum. Alat-alatnya meliputi
• Drum kit, typically consisting of:
Drum bass
Snare drum
Floor tom
Tom-tom drums
Hi-Hat cymbals
Crash cymbal
• Instrumen musik perkusi marching band
Recycled/Rebel
Bisa dibilang alat-alat non konvensional juga. Alat-alat perkusi yang masuk kedalam klasifikasi ini adalah (biasanya) benda-benda yang diluar perkiraan atau yang diluar biasanya, namun dapat juga menghasilkan harmonisasi musik tabuh yang ga kalah sama alat-alat diatas.

Dari pengalaman alat-alat yang dipakai untuk klasifikasi ini adalah pengkhianatan (makanya disebut “Rebel”) dari yang pernah ada. Biasanya, alat-alat perkusi di klasifikasi ini yaitu :
  • Ember bekas (besar-kecil)
  • Drum bekas Kaleng Minyak
  • Drum bekas bahan kimia
  • Peralatan Dapur yang udah ga kepake
  • Peralatan pembangunan
  • Peralatan Otomotif (suku cadang, velk yang udah ga kepake, dsb.)
  • Tong sampah bekas
  • Botol kaca bekas minuman
  • Peralatan makan
  • Galon
  • Ban dalem
  • Pipa
  • Dan masih banyak lagi (karena semua alat yang ga kepake bisa di “recycled” menjadi alat perkusi kalo bisa menghasilkan suara)

Komunitas perkusi

Yang Terkenal Di Dunia :
STOMP

Live Perform Video


Kita juga punya kok perkusi nomor satu di Indonesia

TATALOE


Wikinya Tataloe

Live Perform Video

        http://www.klinikmusic.wordpress.com

13 komentar:

Pengertian Musik

Home  »  Referensi  »  Pengertian Musik Menurut Para Ahli & Definisi Seni Musik Secara Umum Pengertian Musik Menurut Para...